Blog
QRIS Melonjak Tajam: Revolusi Pembayaran Digital Nasional Menggeser Visa dan MasterCard
Tel-Access
24 April 2025
QRIS Melonjak Tajam: Revolusi Pembayaran Digital Nasional Menggeser Visa dan MasterCard
Sistem pembayaran digital berbasis Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) terus mencetak lonjakan yang mencengangkan. Di tengah transformasi gaya hidup masyarakat menuju digitalisasi, QRIS tak hanya menjadi pilihan utama di pasar domestik, tetapi juga menggeser dominasi lama sistem pembayaran asing seperti Visa dan MasterCard.
Transformasi Digital Lewat QRIS
QRIS yang diluncurkan oleh Bank Indonesia (BI) bersama Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) pada 2019, dirancang sebagai solusi tunggal untuk menyatukan berbagai platform pembayaran. Dengan satu kode QR, semua dompet digital dan layanan mobile banking bisa digunakan, menjadikan QRIS sebagai standar nasional baru.
“QRIS merupakan fondasi utama dalam menciptakan ekosistem pembayaran digital yang efisien, murah, dan inklusif,” ujar Deputi Gubernur BI dalam sebuah pernyataan. Dalam 5 tahun, QRIS telah digunakan oleh lebih dari 55 juta pengguna dan diterima di lebih dari 35 juta merchant, sebagian besar di antaranya merupakan UMKM.
Keunggulan QRIS: Murah, Cepat, Aman
Dibandingkan sistem pembayaran internasional seperti Visa dan MasterCard, QRIS memiliki beberapa keunggulan utama:
Tak heran, QRIS kian disukai oleh pelaku usaha kecil hingga raksasa ritel, serta oleh generasi muda yang akrab dengan ekosistem nontunai.
Ledakan Volume dan Nilai Transaksi
Dalam lima tahun, pertumbuhan transaksi QRIS meningkat eksponensial:
Volume transaksi tumbuh dari 124 juta (2020) menjadi 6,24 miliar transaksi di 2024.
Nilai transaksi meroket dari Rp8,21 triliun (2020) menjadi Rp659,93 triliun di 2024.
Awal 2025, Januari saja mencatat Rp80,88 triliun dari 790 juta transaksi.
Angka-angka ini melampaui proyeksi BI dan menjadi tonggak pertumbuhan digital ekonomi nasional.
QRIS Menggeser Visa dan MasterCard
Lonjakan transaksi QRIS ternyata berdampak signifikan terhadap transaksi dengan jaringan Visa dan MasterCard. Di tahun 2024, transaksi kartu debit dengan principal Visa/MasterCard turun hingga 11,4%. Jumlah mesin ATM juga terus menyusut, menandakan masyarakat semakin meninggalkan metode konvensional.
Sementara kartu kredit Visa dan MasterCard masih bertahan, terutama di segmen lintas negara dan premium, dominasi mereka di transaksi domestik ritel kian tergerus. Dalam dekade terakhir, pangsa pasar global Visa turun dari 57,7% menjadi 38,7%, dan MasterCard dari 26,3% ke 24%.
Mengapa Pengguna Beralih?
Pengguna dan merchant memilih QRIS karena:
Tak hanya efisien, QRIS juga mendukung strategi nasional dalam mewujudkan kedaulatan data dan efisiensi ekonomi digital.
Kedaulatan Ekonomi dan Digitalisasi Nasional
Penggunaan QRIS tak hanya berdampak pada efisiensi biaya, tapi juga mendukung kedaulatan digital. Sebelumnya, data transaksi melalui Visa/MasterCard harus melewati switching luar negeri. Kini, melalui QRIS, Indonesia mengambil alih kendali data dan sistem pembayaran.
QRIS juga mempercepat inklusi keuangan. Tanpa infrastruktur mahal, pelaku usaha di desa dan wilayah terpencil bisa terlibat aktif dalam sistem pembayaran digital. Dampaknya, QRIS menjadi kunci dalam memperkuat ekonomi digital, khususnya di sektor UMKM yang menjadi tulang punggung ekonomi nasional.
Tantangan dan Arah Masa Depan
Meskipun implementasi QRIS telah menunjukkan kesuksesan signifikan dalam mempermudah transaksi digital dan mendorong inklusi keuangan di Indonesia, sistem ini masih menghadapi sejumlah tantangan yang tidak bisa diabaikan. Berikut tantangan tersebut :
Namun, pemerintah dan BI terus melakukan perbaikan. Inovasi terbaru seperti QRIS Tap (berbasis NFC) dan pengembangan pembayaran lintas negara ASEAN menunjukkan masa depan QRIS yang kian cerah.
QRIS telah mengubah wajah sistem pembayaran Indonesia. Dari pasar tradisional hingga toko modern, dari kota besar hingga desa kecil, QRIS menjadi jawaban atas kebutuhan sistem pembayaran yang inklusif, cepat, aman, dan murah. Pertumbuhannya yang pesat membuktikan preferensi masyarakat terhadap sistem lokal yang efisien.
Dengan strategi nasional yang menekankan efisiensi biaya, inklusi keuangan, dan kontrol data domestik, QRIS tidak hanya menjadi alat pembayaran, tetapi juga simbol kedaulatan ekonomi digital Indonesia.
